Tuesday, February 22, 2011

Belajar dari apa yang bisa kita lihat

belajar dari apapun
Lihat air. Dari air kita belajar ketenangan. Manusia kudu seperti air, apapun masalah yang dihadapi dan apapun ujian cobaan yang menimpa. Karena keresahan dan kegundahan hanya akan menambah kebingungan dan tak menyembunyikan hakekat masalah itu.

Rasulullah adalah teladan yang memiliki sifat itu, bahkan dalam keadaan yang begitu genting, beliau tetap menampakkan ketenangan. Ada satu kisah yang mahsur ketika rasulullah dicari-cari oleh orang-orang kafir yang salah satunya adalah Surakah yang pada waktu itu ada wara-wara siapa saja yang dapat membunuh Rasulullah dia akan mendapatkan hadiah yang begitu BIG, tak seorangpun dari kalangan kaum kafir yang tak tergoda.

tapi apa yang terjadi ketika sang pelaku hendak membunuh Nabi dan selalu mendapatkan kesialan yang memungkinkan Nabi untuk menghabisinya, ternyata Nabi tetap tenang sampai Surakah heran, kuk ada manusia yang mempunyai sifat itu yang dikemudian hari setelah penaklukan makah Surakah masuk Islam. Sebuah sifat yang sungguh tenang damai dan berjangka panjang.

Sebagai seorang muslim rasul adalah teladan, jadi sudah seharusnya sikap tenang ini ada dalam diri kaum muslim dalam menghadapi masalah. tidak mudah di provokasi yang pada akhirnya akan merugikan kaum muslim sendiri seperti yang kini tengah terjadi. jadi ketenangan dalam bersikap dan terkendali tidak akan membawa pada apapun kecuali ketenangan itu sendiri.

Lihat batu. Dari batu kita belajar ketegaran. Ketegaran adalah satu satu sikap yang harus dimiliki agar seseorang tidak memiliki sikap plin-plan. bagi pemuda muslim misalnya, ketegaran akan membawa dia pada keistiqomahan pada agamanya, sehingga gadis cantik tidak akan menggoyahkan imannya apalagi sampai meninggalkan (murtad) dari agamana. Lihat lah batu... dan jadilah tegar.

Tapi ini bukan berarti terus memakai akik bertuah untuk ketegaran, karena maksudnya bukan seperti itu. Pembelajaran dari sesuatu ini dimaksudkan untuk mencantolkan satu pemahaman sehingga Anda akan teringat. Ingat air ingat ketenangan, ingat batu ingat ketegaran.

Orang tegar itu akan nyaman, tidak mudah dihinggapi sikap moderat. Dia akan mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah tanpa ada kompromi walaupun seringan kapas.

Lihat tanah. Dari tanah kita belajar kehidupan. Lihat-lihat tanah itu? siapapun yang menginjaknya orang muslim, orang kafir, orang musrik ... semua diterima oleh tanah. Tanah hanya akan menunggu kapan mereka yang menginjak-injakku akan masuk dalam perutku.

tak ada yang tak diterima tanah, semuanya diterima. dengan tanah kita belajar kehidupan, apapun yang hadir dalam kehidupan kita adalah sebuah life eksperience yang memiliki arti dan hikmah di sebaliknya.

Lihat kupu-kupu. Dengan kupu-kupu kita belajar perubahan. Perubahan adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh mereka yang malas, oleh mereka yang sudah berada dalam zona nyaman, pada mereka yang tidak menginginkan perubahan karena adanya perubahan akan membawa dirinya pada zona tantangan.

padahal fakta menunjukkan bahwa ciri hidup adalah perubahan, tidak berubah berarti mati. Tentu saja yang dimaksud perubahan adalah perubahan yang positif bukan sebaliknya. perubahan yang akan membawa kebaikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Cobalah berubah ke arah yang lebih baik, mulai dari diri sendiri, mulai saat ini dimana Anda sedang berdiri sekarang. Langkah awal begitu berat namun ketika sudah dijalani maka perubahan yang didambakan pun akan terwujud. diam tak kan pernah menghasilkan apapun. berjuanglah untuk berubah.

Lihat padi. Dari padi kita belajar rendah hati. Semakin padi itu berisi, semakin padi itu merunduk. Cobalah tuk pahami. Usah kau besitkan sedikitpun rasa lebih tinggi, angkuh dan sombong, karena akhir dari sifat itu adalah kecelakaan dunia dan akhirat. Bukankah sombong itu adalah selendang Allah.

Berimanlah ... karena Dari Allah kita belajar kasih sayang yang sempurna.

0 comments:

Post a Comment